Friday, November 23, 2012

Tips Menjadi Pemain Sayap (Winger)

Tips menjadi seorang pemain sayap yang akan kalian dapatkan pada kesempatan kali ini adalah tips yang diberikan langsung oleh salah satu winger berbahaya yang bermain di Real Madrid, Angel Di Maria. Di Maria memberikan tips untuk bisa menjadi seperti dirinya (seorang winger murni) ini telah di muat di situs resmi Four Four Two yang menggunakan bahasa Inggris dan pada kesempatan kali ini tips menjadi pemain sayap tersebut akan saya coba menterjemaahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Berikut ini adalah tips untuk menjadi pemain winger dari Angel Di Maria.

1. Selalu Menjadi Pemain Kreatif
"Ketika menghadapi lawan dengan pertahanan yang rapat -"parking the bus"- sangat penting untuk tetap tenang dan fokus dalam menjaga bola sembari melihat celah di daerah pertahanan lawan. Sebagai seorang pemain sayap, kamu harus terus melakukan apa yang telah menjadi kewajiban di posisi tersebut; berlari ke arah pemain lawan, membuat peluang, menghasilakan pelanggaran, dan melakukan umpan silang ke kotak penalti untuk para penyerang. Untuk pemain sayap, sangat penting selalu berpikir kreatif; baik untuk melakukan sebuah perbedaan ketika menghadapi para pemain bertahan lawan dan menciptakan peluang bagi tim Anda."

2.Selalu Bergerak dan Temukan Ruang Kosong
"Di Real Madrid, para barisan penyerang diberikan kebebasan dalam melakukan pergerakan. Kami bertukar posisi dan mencari ruang kosong setiap saatnya. Jika kamu bermain melebar, kamu bisa melihat apa yang pemain lain lakukan; jika seorang pemain meninggalkan posisinya, cobalah untuk menempati posisi yang ia tinggalkan. Kamu harus selalu bergerak dan menemukan ruang kosong. Saya, Ronaldo, Benzema, Higuain, atau siapapun yang dimainkan, Mourinho meminta kami melakukan hal yang sama : Selalu bergerak, dan ketika mendekati daerah lawan cobalah untuk menarik perhatian para pemain bertahan lawan untuk memberikan kesempatan pemain lainnya menciptakan peluang."

3. Ingat : Selalu menekan
"Mourinho ingin kami selalu tampil agresif, dengan ataupun tanpa bola, dan aku harus beradaptasi dengan apa yang dia inginkan terhadap kami. Saya tau jika berada di tim yang latih olehnya saya harus terus bergerak, karena itu adalah tipe bermain saya maka saya bisa menjadi lebih baik. Saya bermain di posisi yang berbeda sekarang (dibandingkan dengan klub sebelumnya Benfica) sehingga mentalitas permainan pun berbeda. Saya tahu pelatih ingin kami terus berlari dan melakukan tekanan, tapi karena saya telah terbiasa melakukan itu, saya melakukan apa yang ada di dalam pikirannya."

4. Membuat Peluang 
"Beberapa pemain sayap sangat senang melakukan dribling sambil melewati beberapa pemain lawan, tapi penting untuk kalian ingat bahwa kalian bermain untuk tim dan berusaha untuk menciptakan peluang bagi rekan setim lainnya. Jika kalian  bisa membuat ruang kosong bagi striker atau mengirim umpan kepada mereka untuk berhadapan dalam kondisi one-on-one dengan kiper, itu berarti kamu telah menyelesaikan tugas kamu dengan sangat baik. Winger yang cepat mampu mengalahkan barisan pertahanan lawan, winger yang hebat mampu menciptakan peluang untuk mencetak gol."

5. Terus Berkembang
"Setiap tahun, kamu akan tumbuh dalam segala hal -dalam arti sepak bola maupun mental. Dan semakin banyak yang kamu dapatkan. Semakin baik kamu memahami sepak bola, semakin besar peluang berkembang kamu. Anda datang untuk mempelajari hal yang tidak Anda ketahui sebelumnya dan aku juga masih belajar untuk berkembang hingga saat ini. Sebagai contoh, saya sedang mencoba untuk meningkatkan penempatan posisi, kapan waktu harus menekan dan kapan waktu harus bertahan. Sebagai seorang pemain penyerang, Anda tidak boleh senang hati bisa menaklukkan barisan pertahanan lawan, tapi Anda harus bisa bermain seutuhnya sebagai sebuah tim."

Thursday, November 15, 2012

Calon Peraih Gelar Pemain Terbaik Dunia

Dalam beberapa minggu kedepan, FIFA selaku induk organisasi sepak bola dunia akan mengumunkan nama pemain yang akan meraih predikat sebagai pemain terbaik dunia secara resmi. Sebelum mengumunkan siapa pemenangnya pada tanggal 7 Januari 2013, FIFA telah mengeluarkan daftar nama calon peraih gelar tersebut pada tanggal 29 Oktober 2012 yang lalu yang berjumlah 23 pemain. Dari ke-23 calon tersebut, Real Madrid menjadi klub terbanyak yang mengirimkan wakilnya yakni enam orang.
Agar lebih jelas siapa saja para pemain yang menjadi calon peraih gelar pemain terbaik dunia tahun 2012 ini, berikut adalah daftar ke-23 pemain tersebut di sertai deskripsi singkat yang membuat nama mereka terpilih masuk kedalam list ini.

Sergio Aguero (Manchester City / Argentina)
Sergio "Kun" Aguero  mengkahiri musim 2011/2012 sebagai top scorer di klubnya Manchester City dengan berhasil menjetak 23 gol di kompetisi Liga Inggris yang sekaligus membantu klubnya tersebut meraih gelar juara. 23 gol yang di buat oleh Aguero, unggul sembilan gol dari rekan setimnya di lini depan The Cityzen, Edin Dzeko. Momen spektakuler yang di buat oleh menantu Maradona ini adalah ketika menjadi penentu gelar juara yang diraih oleh Man City saat mencetak gol di menit ke-94 ketika menghadapi QPR di pekan terakhir Liga Inggris. 

Xabi Alonso (Real Madrid / Spanyol)
Xabi Alonso adalah salah satu pilar penting lini tengah di klubnya saat ini Real Madrid maupun timnas Spanyol. Dia memiliki kemampuan sama baiknya ketika bertahan maupun menyerang dengan kemampuan passing yang mengagumkan. Pemain berdarah Basque ini merayakan penampilan ke-100 nya bersama dengan tim nasional Spanyol dengan cara yang spektakuler, mencetak dua gol di perdelapan final Piala Eropa 2012 untuk membantu Spanyol menyingkirkan Prancis.

Mario Balotelli (Manchester City / Italia)
Mario Balotelli mencetak beberapa gol krusial bagi Manchester City, tapi kontribusi terpentingnya di musim lalu adalah sebuah umpan matang kepada Aguero untuk memastikan kemenangan dramatis atas QPR. Sementara itu untuk Itali, Balotelli membuat kagum para fans Azzurri di Piala Eropa 2012 dengan gol voli spektakuler ke gawang Republik Irlandia, setelah itu tentu kesuksesannya membantu Italia menyingkirkan Jerman di babak semi-final.

Karim Benzema (Real Madrid / Prancis)
Karim Benzema termasuk kedalam figur sentral ketika Real Madrid sukses merebut gelar La Liga musim lalu dengan sumbangsih 32 gol dan 12 assist di seluruh kompetisi. Selain itu, dimusim yang masih berlangsung saat ini Benzema juga beberapa kali mencetak gol spektakuler di antaranya kegawang Barcelona, Osassuna, dan yang terbaru adalah ketika menghadapi Ajax. 

Gianluigi Buffon (Juventus / Italia)
Pemain kunci di Jtim Juventus, Gianluigi Buffon adalah pemimpin karismatik bagi Si Nyonya Tua asuhan Antonio Conte ketika melalui musim 2011/2012 tanpa terkalahkan. Kiper Juventus ini juga selalu mengenakan jarsey No 1 di timnas Italia, meski tidak memiliki persiapan yang bagus tapi berkat kepemimpinan Buffon, Gli Azzuri mampu membalikkan semua perkiraan dengan tampil di pertandingan final. Sayang, anti-klimaks terjadi di partai puncak tersebut karena Italia kalah telak 4-0 dari Spanyol

Sergio Busquets (Barcelona / Spanyol)
Sergio Busquets mampu memantapkan statusnya di starting line-up Barca, setelah itu hal yang sama juga ia buktikan di timnas Spanyol. Hingga saat ini, posisi gelandang bertahan di timnas selalu di tempati oleh Busquets bersama Xabi Alonso selama tiga tahun terakhir. Meski memiliki posisi asli sebagai gelandang bertahan, Busquets juga tangguh ketika di letakkan di jantung pertahanan ketika dibutuhkan. 

Iker Casillas (Real Madrid / Spanyol)
Pemimpin sejati dengan respek dan rasa hormat, Iker Casillas selalu menjadi figur yang sulit ditaklukkan oleh lawan. Tanpa dia, Spanyol mungkin tidak akan meraih gelar juara Piala Eropa, dan Real Madrid tidak akan berhasil meraih gelar juara Liga Spanyol. Casillas selalu tampil dengan peforma terbaik selama 10 tahun terakhir, bermain impresiv, konsisten, efisien, dan sangat sedikit melakukan kesalahan seperti penjaga gawang lainnya. Dia hanya menderita satu gol selama penyelenggaraan Piala Eropa 2012 (di pertandingan pembuka melawan Italia), setelah itu, dia menjadi kapten pertama yang mengangkat tiga tropi antar negara secara berturut-turut.

Cristiano Ronaldo (Real Madrid / Portugal)
2012 adalah tahun yang impresiv bagi Cristiano Ronaldo. Bersama Portugal, dia berhasil mencetak dua gol kegawang Belanda dan Republik Ceska untuk membantu Portugal melaju hingga babak semi-final Piala Eropa 2012. Sedangkan bersama Real Madrid, CR7 merebut gelar La Liga --mencetak 46 gol dalam semusim-- dan menjadi pemain kunci dalam perjalanan Real Madrid mencapai babak semi-final Liga Champion.

Didier Drogba (Chelsea / Pantai Gading)
Ketika Didier Drogba mencetak gol ke gawang Stoke City pada 10 Maret 2012, dia menjadi pemain Afrika pertama yang mencapai raihan 100 gol di Premier League, tapi itu belum menunjukkan ketergantungan Chelsea terhadapnya karena dua bulan kemudian di partai final Liga Champion dia melakukan hal yang merubah sejarah Chelsea. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Chelsea untuk membalas gol telat Bayern Muenchen selain melalui sebuah sundulan dari Drogba pada menik ke-88 yang akhirnya membantu Chelse meraih gelar juara Liga Champion pertama mereka setelah sukses menaklukkan wakil Jerman tersebut melalui adu penalti.

Falcao (Atletico Madrid / Kolombia)
Radamel Falcao sekarang menjadi pembicaraan di Atletico Madrid dan Kolombia, gol demi gol selalu lahir dari sang pemain untuk memantapkan posisinya di bawah Messi dan Ronaldo di daftar pencetak gol La Liga. Penyerang berdarah India ini adalah tipikal striker komplit yang memiliki naluri mencetak gol yang tinggi dan skil olah bola di atas rata-rata. Falcao memenangi dua gelar Europa League dua musim terakhir, sebelum membantu Atl Madrid menghancurkan mimpi Athletico Bilbao di musim lalu, sang pemain juga menjadi aktor utama keberhasilan Porto merajai kejuaraan ini dengan sumbangsih 15 gol dari 12 pertandingan. Di awal musim ini, sang pemain kembali menunjukkan kehausannya di dalam kotak penalti ketika mencetak hattrick ke gawang Chelsea di partai bertajuk Piala Super Eropa yang berkesudahan 4-0 untuk keunggulan Atl Madrid.

Zlatan Ibrahimovic (AC Milan / PSG / Swedia)
Pemain berkewarganegaraan Swedia ini selalu menunjukkan kehebatannya, mengakhiri musim 2011/2012 di Serie A sebagai top scorer dengan 28 gol sebelum akhirnya hijrah ke Prancis di awal musim ini.Dia mencetak sembilan gol dari sembilan pertandingan pertamanya bersama PSG. 

Andres Iniesta (Barcelona / Spanyol)
Tetap tampil spektakuler dan impresiv figur gelandang Barcelona yang satu itu, dan selalu bangkti meski beberapa kali mengalami cidera yang membuatnya absen lama dari lapangan hijau. Andres Iniesta meraih gelar Piala Eropa kedua kalinya pada Juni yang lalu dimana dia menjadi pemain terbaik tidak hanya di partai final tapi juga yang terbaik di kejuaraan.

Lionel Messi (Barcelona / Argentina)
Meski Barcelona tidak meraih gelar bergengsi di tahun 2012 --hanya gelar Copa del Rey-- Lionel Messi selalu tampil menawan, mencetak gol indah, dan memecahkan berbagai rekor sepanjang tahun ini. Di tahun 2012 ini dia menjadi pencetak gol terbanyak Barca sepanjang masa di pertandingan resmi ketika mencetak gol ke-233 nya pada 20 Maret, memecahkan rekor pencetak gol terbanyak Liga Champion selama semusim dengan 14 gol, dan akan memecahkan rekor Pele (75 gol) dalam semusim sebelum tahun berganti.

Manuel Neuer (Bayern Munchen / Jerman)
Pada tanggal 25 April yang lalu, Bayern Munchen berhadapan dengan Real Madrid di babak semi-final Liga Champion dan Manuel Neuer tampil menawan menjaga gawangnya untuk mengantarkan Munchen lolos kebabak final. Di partai final sendiri, Neuer sukses menahan tendangan penalti Juan Mata sebelum akhirnya harus menerima kenyataan pahit untuk menjadi nomor dua terbaik di kejuaraan. Bersama Jerman dia harus menerima terjangan dua gol dari Balotelli ketika Jerman takluk 1-2 di babak semi-final

Neymar (Santos / Brazil)
16 Oktober, Neymar mencetak dua gol dari 4 gol tanpa balas kemenangan Brazil atas Jepang di pertandingan uji coba sebelumnya dia di juga telah menjalani pertandingan ke-200 bersama Santos --dengan umur yang belum genap 20 tahun--, selain itu Neymar juga mencetak beberapa gol krusial bagi timnya seperti ketika mencetak hatrick kegawang Internacional di ajang Copa Libertadores. Neymar juga menjadi bagian dari timnas Brazil yang meraih medali perak di Olimpiade London karena tidak mampu menaklukkan Meksiko di pertandingan terakhir.

Mezut Oezil (Real Madrid / Jerman)
Bersama Real Madrid, Mezut Oezil menjalani musim yang mengesankan, selain meraih gelar juara La Liga, Oezil juga menghasilkan 17 assist --16 diantaranya kepada Cristiano ROnaldo-- yang menjadikannya sebagai pemberi assist terbanyak di pentas La Liga. Dia adalah salah satu pemain yang selalu tampil dengan kemampuan terbaik di setiap el clasico.

Gerard Pique (Barcelona / Spanyol)
Sekali lagi, sama seperti tahun 2011, Gerard Pique tidak menjalani awal tahun yang bagus karena masalah cidera, tapi dia tetap tampil disebagian besar pertandingan penting yang dijalani oleh Barcelona dan Spanyol. Sebagai serang pemain bertahan, selain kehebatan dalam bertahan dia juga memiliki sklik passing dan dribling yang impresif. Di Piala Eropa 2012, Pique membangun tembok kokok di lini pertahanan Spanyol bersama partnernya asal Real Madrid, Sergio Ramos.

Andrea Pirlo (Juventus / Italia)
Tidak bisa dipungkiri, meski telah berusia 33 tahun dalam kemampuan melepas umpan-umpan akurat baik umpan pendek maupun umpan panjang, Andrea Pirlo adalah ahlinya. Bahkan kemampuan Pirlo ini sendiri di akui oleh salah satu raja passing dunia, Xavi Hernandez.  Ditahun 2012 ini, Pirlo menjalani momen istemewa setelah dianggap tidak memiliki peran signifikan lagi oleh AC Milan, dia membuktikan kemampuannya di Juventus dengan mengantarkan Juventus merajai kompetisi Serie A tanpa mengalami satu kekalahan pun.

Sergio Ramos (Real Madrid / Spanyol)
Meski memiliki posisi asli sebagai bek kanan, Sergio Ramos tidak canggung ketika pelatihkanya di Real Madri, Jose Mourinho, menjadikannya sebagai bek tengah. Keputusan Maurinho menjadikan Ramos sebagai bek tengah juga di lakukan oleh pelatih Spanyol, Vicente del Bosque. Kemampuan impresif Ramos di duel udara pun menjadi salah satu senjata alternatif bagi kedua tim yang ia bela. Seperti di Piala Eropa yang lalu ketika dia mencetak gol ke gawang Prancis dan melakukan aksi impresif di babak semi-final saaat bertemu Portugal dengan melakukan tendangan "Panenka" saat adu tendangan penalti.



Sunday, November 11, 2012

Brazil Tanpa Si Nomor Sembilan

Pele, Romario, Bebeto, dan terakhir Ronaldo itulah sederet para penyerang legendari Brazil yang di kenal oleh dunia. Keberadaan mereka di lini serang tim nasional Samba seakan menggaransikan minimal satu tiket partai final di setiap kejuaraan yang mereka ikuti. Meski terkesan arogan, tapi demikian lah adanya. Para penyerang "nomor sembilan" tersebut membuat kekayaan skill olah bola yang di miliki oleh para pemain lainnya menjadi lengkap untuk meraih kejayaan di setiap kejuaraan yang di ikuti.
Mari kita melihat kebelakang sejenak, sejak terakhir kali meraih kesuksesan di Piala Dunia 2002, Brazil tidap pernah lagi menginjakkan kakinya di partai final kejuaraan antar negara tersbesar tersebut. Di lihat dari kualitas pemain yang mereka miliki dan yang terpilih kedalam skuad saat terjun di dua piala dunia setelahnya (2006 dan 2010) tentu tidak layak rasanya kenapa tim sebesar Brazil bisa tidak lolos bahkan untuk babak semi-final sekalipun. Banyak alasan dan faktor yang di berikan oleh para pengamat mengenai keganjilan tersebut, namun satu hal yang pasti dan sangat sedikit yang membahas penyebab kegagalan tersebut adalah karena Brazil saat ini tidak memiliki seorang penyerang murni dengan naluri gol yang tinggi. Pemain dengan tipe ini sering juga di sebut dengan si nomor sembilan.
Fakta berbicara demikian, sejak Ronaldo memutuskan pensiun dari timnas setelah kesuksesan di Piala Dunia 2002, Brazil tidak memiliki stok pemain yang setipe ataupun yang mendekati kemampuan Ronaldo dalam hal naluri mencetak gol dan insting di dalam kotak penalti. Memang setelah era Ronaldo berakhir, Brazil kebanjiran para striker hebat dengan skill olah bola yang bisa dikatakan di atas rata-rata. Tapi, mereka hanya hebat dalam urusan mengolah bola bukan dalam hal naluri menetak gol dan kelihaian melihat peluang di dalam kotak penalti. Singkat nya adalah para penyerang Brazil hanya bisa membuat peluang tanpa mampu mengkonversi peluang tersebut menjadi sebuah gol.
Ketidak mampuan mengkonversi peluang menjadi gol tersebut lebih karena para pemain yang menepati pos lini depan Brazil saat ini bukanlah seorang penyerang murni. Sebut saja Pato, Hulk, Robinho, atau bintang yang tengah bersinar Neymar. Ke empat pemain ini memang bermain di pos penyerang saat membela klub ataupun timnas tapi pada penerapan nya di lapangan, mereka lebih sering bergerak melebar karena dengan cara itulah mereka bisa lebih memaksimalkan keunggulan skill yang mereka miliki. Efek dari kebiasaan inilah yang pada akhirnya membuat Brazil kehilangan kesempatan untuk menciptakan gol karena tidak adanya pemain yang berada di kotak penalti lawan.
 
leandro damiao brazil
Damiao, Harapan Baru Brazil
Melihat fakta seperti ini, jadi sangat wajar jika pada kenyataannya tim Samba kesulitan untuk meraih kejayaan di setiap kejuaraan yang mereka miliki. Meskipun demikian, masih ada secercah harapan bagi para fans tim Samba untuk melihat negara pengeksport kopi terbesar di dunia ini kembali berjaya. Harapan itu kini terletak di pundak salah satu pemain tim junior Brazil yang tampil di Olimpiade beberapa waktu yang lalu, Leandro Damiao. Kesuksesan Damiao menjadi top scorrer di Olimpiade menjadi peringatan kepada dunia bahwa sekarang tim nasional Brazil telah bersiap menantikan hadirnya kesuksesan bersama Si Nomor Sembilan dalam tubuh Leandro Damiao

Tuesday, November 6, 2012

Krisis Di Tubuh Barcelona

fc barcelona
Sebuah sundulan Javier Mascherano di laga kontra Glasgow Celtic (23/10) mengejutkan para Cules. Bagaimana tidak, sundulan Mascherano tersebut langsung menggetarkan jala gawang. Namun sayang, bukan gawang Celtic yang ia bobol melainkan gawang rekan setimnya sendiri, Victor Valdes. Tiga hari sebelumnya, Valdes juga harus menerima kenyataan dibobol oleh rekan setimnya sendiri berkat sontekan Jordi Alba ketika melawan Deportivo La Coruna (20/10). Maksud hati ingin membuang bola, tendangan Alba justru melambung melewati Valdes dan memberikan gol "gratis" kepada lawan.
Dua gol bunuh diri dalam dua pertandingan secara berurutan jelas bukan hal yang terbiasa dilakukan oleh Barcelona. Ini menjadi indikasi kuat bahwa ada krisis di tubuh Barcelona terutama ketidakstabilan di lini belakang Azugrana sejak tidak bisa diperkuat oleh duet bek andalan Carlos Puyol dan Gerard Pique. Kekompakan dan kesolidan yang selalu muncul ketika duet ini tampil tidak terlihat lagi dalam beberapa pertandingan terakhir.

Indikasi lain dari buruknya kinerja lini belakang tim Cataluna ini adalah jumlah kemasukan yang mereka alami hingga pekan kesembilan Liga BBVA yang mencapai angka 11. Jumlah ini adalah jumlah terbesar yang dirasakan oleh Barcelona dalam satu dekade terakhir. Bahkan angka tersebut akan bertambah besar jika memasukkan empat gol yang bersarang di gawang Valdes di ajang Piala Super Spanyol.

Kecendrungan yang terjadi saat ini adalah pertahanan Barcelona cepat kehilangan kosentrasi ketika mendapatkan tekan dari lawan. Hilangnya konsentrasi ini lah yang "memaksa" mereka untuk membuat blunder termasuk melakukan gol bunuh diri. Selain Mascherano dan Alba yang disebutkan di awal tadi, Daniel Alves juga berpartisipasi dalam memberikan gol cuma-cuma kepada tim lawan ketika laga melawan Spartak Moskva. Mascherano sendiri hingga saat ini telah menyumbang dua gol bagi tim lawan, satu gol bunuh diri lainnya dilakukannya saat bertemu Getafe.

Keberuntungan sepertinya masih berada di pihak penghuni Camp Nou ini, disaat krisi lini pertahanan yang kerap melakukan gol bunuh diri, barisan penyerang mampu menutupinya untuk tetap menjaga raihan tiga poin. Hingga pekan kesembilan, lini serang Barcelona telah menghasilkan 29 gol yang hanya minus satu gol dari jumlah yang dihasilkan pada musim lalu. Meskipun demikian, hal seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena suatu saat dewi fortuna akan menjauh dari barisan penyerang. Ketika waktu itu terjadi, sedangkan barisan pertahanan masih belum mendapatkan kestabilan, niat Barcelona untuk mengkudeta tahta yang diraih oleh Real Madrid pada musim lalu jelas akan terganggu.

Selaku pelatih, Tito Vilanova jelas tidak bisa diam saja melihat kenyataan yang terjadi di lapangan. Beruntung bagi para pendukung setia Barcelona karena Tito menyadari kelemehan timnya tersebut. "Kami akan memperbaiki semua aspek, mencetak banyak gol, dan mengurangi jumlah kebobolan. Kami akan berusaha untuk bisa melakukan semuanya dengan baik," ujar Tito.

Liga Champion : Real Madrid Vs Dortmund

Pertarungan sengit matchday IV liga champion kembali membara. Persaingan disetiap grupnya semakin memanas, tidak terkecuali di grup D yang menjadi grup neraka pada episode 2012/13 ini. Pertarungan sengit antara Real Madrid menghadapi Dortmund di Santiago Bernabeu tentu akan menghasilkan pertandingan yang ketat mengingat kekalahan yang di derita oleh Madrid ketika berkunjung ke markas Dortmund pada matchday III.
Sebelum menyaksikan ketatnya pertandingan yang akan berlangsung rabu dini hari watku Indonesia ini, ada baiknya kita melihat beberapa fakta menarik dibalik pertemuan dua penguasa di liga Spanyol dan Jerman ini.

Pertemuan terakhir
  • Madrid menyingkirkan Dortmund di semi-final liga champion 1997/98 dengan aggregat 2-0 dimana gol Madrid kala itu dicetak oleh Fernando Morientes dan Cristian Karembeu. Direktur olahraga Dortmund saat ini, Michael Zorc dan direktur pengembangan pemain muda, Lars Ricken, turut serta dalam pertandingan tersebut.
  • Madrid kembali bertemu Dortmund di penyisihan grup ke-dua musim 2002/03. Madrid meraih kemenangan 2-1 saat bertindak sebagai tuan rumah, dua gol Madrid disumbangkan oleh Raul Gonzalez dan Ronaldo sedangkan 1 gol balasan Dortmund dicetak oleh Jan Koller. Enam hari kemudian, Koller kembali mencetak gol untuk membawa Dortmund unggul sebelum skor akhir berubah menjadi 1-1 setelah Javier Portillo mencetak gol di perpanjangan waktu.
  • Line up pertandingan terakhir [19 Februari 2003] :
    • Madrid : Casillar, Salgado, Helguera, Pavon, Roberto Carlos, Flavio Conceicao, Makelele, Figo, Raul, Zidane (Solari 81'), Ronaldo (Guti 74').
    • Dortmund : Lehmann, Evanilson (Ricken 83'), Metzelder, Worns, Dede, Reuter (Kehl 76'), Frings, Ros, Ewerton, Koller, Amoroso (Reina 67').
  • Sebastian Kehl dan Roman Weidenfeller masih berada dilapangan Dormund pada pertandingan esok, sedangkan di Madrid hanya menyisakan Iker Casillas dari pertemuan terakhir di Bernabeu.
Latar belakang pertandinga
  • Termasuk kemenangan 3-2 atas Manchester City di matchday I, Real Madrid meraih tujuh kemenangan beruntun di Liga Champion dengan mencetak total 27 gol.
  • Rekor Madrid ketika menjamu wakil dari Jerman adalah 18 kali menang, tiga kali imbang, dan dua kali kalah. Rekor ini termasuk ketika mengalahkan FC Koln 5-1 di leg pertama final piala UEFA 1985/86. Musim lalu, Madrid mengalahkan Bayen Munchen 2-1 di laga kandang, tapi tersingkir dari semi-final karena kalah dalam adu penalti. Bayern Munchen adalah satu-satunya tim Bundesliga yang mampu meraih kemenangan di Bernabeu.
  • Dortmund memiliki rekor yang mengkhawatirkan ketika berkunjung ke bumi Matador dengan catatan satu kali menang, dua kali imbang, dan lima kali mengalami kekalahan. Hasil ini termasuk ketika kalah 2-0 dari Barcelona di pertandingan Piala Super Eropa 2997. Satu kemenangan diraih saat menaklukkan Atletico Madrid di babak penyisihan grup liga champion 1996/97.
  • Kunjungan terakhir Dortmund ke Spanyol pada musim 2010/11 saat menghadapi Sevilla di babak penyisihan grup Europa League. Membutuhkan kemenangan untuk lolos kebabak selanjutnya, Dortmund hanya mampu meraih hasil imbang 2-2.

Monday, November 5, 2012

Tips Menjadi Gelandang Yang Hebat

andreas iniesta barcelonaTips menjadi seorang gelandang yang hebat kali ini akan saya bagikan kepada rekan-rekan yang membutuhkan informasi ini. Sektor gelandang merupakan sektor penting dan vital yang menjadi syarat mutlak bagi sebuah tim untuk mengendalikan permainan tidak peduli di tingkat apa pertandingan tersebut di mainkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi rekan-rekan yang bermain di posisi ini untuk bisa menjadi yang terbaik.
Pada kesempatan kali ini, rekan-rekan akan mendapatkan tips bagaimana menjadi seorang gelandang hebat (how to be a boss the midfield) dari salah satu gelandang terbaik dunia yang bermain di klub dengan permainan yang menawan, Andres Iniesta. Tips berikut ini bukanlah tips yang saya buat mengada-ngada karena saya mengambil data tersebut dari berbagai sumber, salah satunya adalah Majalah Four Four Two yang telah terkenal di jagad majalah sepak bola.

Tips Menjadi Seorang Gelandang Yang Hebat Dari Andres Iniesta
Menerima Passing
Sebelum menerima bola, saya terlebih dahulu melihat kepada siapa saya bisa memberikan bola tersebut. Selalu waspada terhadap lawan yang ada di sekitar Anda ; jika Anda merasa mereka sangat dekat, ambil satu sentuhan untuk menjauhkan bola dari mereka. Cobalah dan tempatkanlah diri Anda di ruang yang kosong untuk mendapatkan passing dari rekan Anda. Semakin banyak ruang (kosong) yang Anda miliki, semakin banyak waktu yang Anda untuk berpikir kemana bola tersebut akan di arahkan selanjutnya. Dan ketika mendapatkan bola, jangan bergerak ke arah lawan.

Memainkan Passing
Setiap passing adalah penting. Sebuah passing yang buruk akan membuat kehilangan penguasaan bola dan membuat tim berada di bawah tekanan lawan. Umpan-umpan pendek akan membangun momentum bagi tim Anda dan jika Anda menguasai bola tim lawan tidak bisa berbuat apa-apa. Temukanlah waktu yang tepat untuk mengirimkan sebuah passing yang berujung pada sebuah gol (Know the time to make a killer passing). Jika tim Anda membutuhkan sebuah gol, selalu cari ruang kosong untuk mengirimkan umpan jika Anda tidak menemukan ruang kosong tersebut, tahan bola yang ada pada Anda sampai menemukan ruang tersebut, jika hal tersebut tidak memungkinkan kembalikan bola ke lini pertahanan Anda. Jika pada kondisi memimpin, Anda bisa menjaga Ball Possesion dan bermain aman untuk menjaga keunggulan tim Anda.

Berpikir Dengan Kaki Anda
Jika Anda berpikir sebelum lawan kemana bola akan di arahkan selanjutnya, Anda memiliki keuntungan. Tapi, jika Anda berpikir kemana bola akan di arahkan sedangkan bola masih berada di kaki Anda, Anda akan kehilangan bola tersebut. Seorang pemain yang baik adalah seorang pemikir yang cepat. Kemana rekan setim saya akan bergerak ? Apakah mereka tetap on-side ? Siapakah rekan setim saya yang memiliki ruang untuk menerima umpan ? Siapa yang meminta bola ?. Kamu bisa menjadi seorang pemain dengan passing terbaik di seluruh dunia, tapi tanpa mengetahui rekan setim yang berada di posisi yang baik untuk menerima passing tersebut, semua itu akan menjadi sia-sia.

Mematikan Pemain Bertubuh Besar
Jika bertemu dengan musuh yang bertubuh besar, saya bermain bola cepat dengan umpan satu dua, cara ini sangat efektiv untuk menghadapi musuh yang berpostur lebih besar karena mereka memiliki reaksi yang lambat begitu juga dengan pergerakannya.

Melakukan Tendangan Jarak Jauh
Saya bukanlah seorang pencetak gol murni, tapi jika saya merasakan memiliki peluang, saya akan melakukannya. Saya menembak jika merasa tembakan saya tersebut akan menjadi sebuah gol dan saya selalu mencoba menepatkan bola dibagian tersulit bagi penjaga gawang untuk mengantisipasinya. Hal itu saya lakukan di final Piala Dunia 2010 dan juga ketika menghadapi Chelsea di semi-final liga Champion 2009.